Refleksi Kecil Tentang Hari Lahirnya Kota Ambon
“Jika kita jujur memutuskan berdasarkan data sejarah maka SEHARUSNYA ULANG TAHUN KOTA AMBON ini jatuh pada tanggal 25 Maret sesuai dengan catatan sejarah Gereja Katolik.” Bersyukurlah karena rapat kerja CU Amboina ini dibuat pada bulan Maret, waktu di mana Bunda Maria menerima kabar gembira dari Malaikat, maka semoga dibalik semua kecemasan dalam pengelolaan keuangan CU, Anda semu diberikan suasana hati yang gembira seperti Bunda Maria.
Kata-kata jujur di atas keluar dari mulut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Maluku ketika memberikan sambutan membuka Rapat Kerja CU HATI AMBOINA yang ke – 17 hari ini di Aula St. Fransiskus Xaverius Ambon.
Beliau lalu melanjutkan: “Saya suka belajar sejarah termasuk sejarah terbentuknya kota Ambon yang dimulai dengan pendirian Benteng Victoria yang menjadi moment didirikannya kota Ambon pada zaman penjajahan Portugis dengan sebutan “Nossa Senhora Da Anunciada.” Entitas Kota Ambon berawal dari Benteng Nossa Senhora Da Anunciada, yang kelak menjadi Benteng Victoria. Dokumen Portugis dan Gereja Katolik menunjukkan fakta kelahiran kota itu ( Ambon ) secara akurat pada 25 Maret 1576 berkenaan pesta Gereja: Maria diberi Kabar oleh Malaikat Gabriel tentang Kelahiran Yesus. Itu sebabnya, benteng itu diberi nama sesuai peringatan liturgis itu: Nossa Senhora Da Anunciada.” Lanjut beliau: “Maka seharusnya ulang tahun kota Ambon ini dirayakan sesuai dengan data Gereja Katolik, namun begitulah yang terjadi bahwa kita rayakan ulang tahun kota Ambon pada tanggal 7 September. ( Penentuannya: Tahun 1972, pembahasan pernah muncul dalam forum akademis Universitas Pattimura, November 1972, yang menghadirkan ratusan tokoh akademis, pemerintah dan intelektual guna menelusuri hari bersejarah ini. Forum ini akhirnya menetapkan 7 September 1575 sebagai hari jadi Kota Ambon yang dikenal sebagai “Benteng Kota Laha”. Alasan penetapan dikaitkan dengan perjuangan Kota Ambon untuk kemandirian Dewan Kota (Gemeenteraad) terhadap dominasi Belanda. Upaya perjuangan ini ditandai dengan lahirnya SK Gubernur General 7 September 1921 yang mengartikulasikan kemandirian kota. Dari sini, tanggal 7 September ditetapkan sebagai hari berdirinya Kota Ambon ).
Selama beliau menjelaskan tentang asal usul kota Ambon, saya beberapa kali menunjukkan jempol tanda setuju dan salut atas kejujuran beliau untuk mengungkapkan data sejarah ini.
Saat ketika naik berjabat tangan, saya berbisik kepadanya: “Pa Kadis, danke banya-banyak ( terima kasih banyak ) atas kejujuran dan keberanian dari seorang pegawai pemerintahan untuk berbicara jujur dan berani tentang kebenaran di hadapan umum.”
Setelah pulang saya hanya berdoa dan berharap semoga kita hidup jujur berdasarkan data sejarah, dan bukan berdasarkan kepentingan yang merusak kebenaran sejarah kota Ambon Manise. Semoga Bunda Maria yang diberi kabar gembira oleh Malaikat Gabriel mendoakan dari surga agar kota Ambon di bawah perlindungan ke-ibu-annya berkembang menjadi kota yang aman dan nyaman bagi semua penduduknya.
Salam hangat dari kota Ambon Manise ( Mgr. Inno Ngutra )